Selasa, 21 April 2009

ANTHURIUM,Gelombang cinta,Tanaman para raja














ANTHURIUM adalah tanaman hias yang sedang banyak dibicarakan oleh masyarakat sekarang ini.bagi pecinta tanaman hias tanaman ini sangatlah istimewa.bagaimana tidak, nilai ekonomisnya yang tinggi yaitu jutaan membuat orag berlomba-lomba menanam tanaman hias yang satu ini.
Jadi apakah sebenarnya tanaman hias ANTHURIUM ini dan dimanakah letak indahnya tanaman ANTHURIUM sehingga bisa menghasilkan nilai ekonomis yang tinggi??

ANTHURIUM termasuk tanaman dari keluarga Araceae. Tanaman berdaun indah ini masih berkerabat dengan sejumlah tanaman hias populer semacam aglaonema, philodendron,keladi hias, dan alokasia. Dalam keluarga araceae,anthurium adalah genus dengan jumlah jenis terbanyak. Diperkirakan ada sekitar 1000 jenis anggota marga anthurium.

Tanaman ini termasuk jenis tanaman evergreen atau tidak mengenal masa dormansi. Dialam, biasanya tanaman ini hidup secara epifit dengan menempel di batang pohon. Dapat juga hidup secara terestrial di dasar hutan.

Daya tarik utama dari anthurium adalah bentuk daunnya yang indah, unik, dan bervariasi. Daun umumnya berwarna hijau tua dengan urat dan tulang daun besar dan menonjol. Sehingga membuat sosok tanaman ini tampak kekar namun tetap memancarkan keanggunan tatkala dewasa. Tidak heran bila tanaman ini memiliki kesan mewah dan eksklusif. Dimasa lalu, anthurium banyak menjadi hiasan taman dan istana kerajaan-kerajaan di Jawa. Konon, dipuja sebagai tanaman para raja.

Secara umum anthurium dibedakan menjadi dua yaitu jenis anthurium daun dan jenis anthurium bunga. Anthurium daun memiliki daya pikat terutama dari bentuk-bentuk daunya yang istimewa. Sedangkan anthurium bunga lebih menonjolkan keragaman bunga baik hasil hibrid maupun spesies. Biasanya jenis anthurium bunga dijadikan untuk bunga potong.



CARA MEMELIHARA ANTHURIUM

A. PENYIRAMAN:
Penyiraman memegang peran penting untuk menjamin pertumbuhan anthurium yang sehat. Namun demikian selalu disarankan, penyiraman tidak boleh berlebihan. Air tidak boleh sampai tergenang, atau media sampai becek. Secara ringkas, penyiraman anthurium hanya berfungsi untuk menjaga kelembaban media saja.

Yang ideal penyiraman dilakukan satu hari sekali, pada pagi hari sebelum pukul 10.00 atau sore hari setelah pukul 17.00, untuk menghindari penguapan. Pada musim kemarau, atau saat suhu sangat tinggi dan kelembaban udara juga meningkat, jadwal penyiraman boleh dilakukan 2-3 kali sehari. Apabila media masih basah, penyiraman tidak perlu dilakukan. Penyiraman yang terlampau sering justru menyebabkan tanaman busuk dan memicu munculnya penyakit.

Upayakan menggunakan air yang bersih dan terhindar dari pencemaran. Penyiraman bisa dilakukan dengan sprayer ke arah media tanamnya, bukan pada daunnya untuk menjaga agar daun tidak robek.

B. PEMUPUKAN:
Pupuk dasar bagi anthurium adalah NPK. Di pasaran saat ini tersedia pupuk NPK dalam bentuk slow release seperti Dekastar atau Osmocote. Apabila menggunakan pupuk ini, pemupukan cukup dilakukan enam bulan sekali. Pupuk NPK diberikan dengan cara disebar di sekitar tajuk tanaman. Jumlahnya, mengikuti petunjuk yang tertera pada kemasan.

Jenis pupuk yang diberikan, sebaiknya disesuaikan dengan kondisi dan fase pertumbuahnnya:

• Pada tanaman muda, gunakan pupuk dengan kandungan N (Nitrogen) yang tinggi untuk merangsang pertumbuhan vegetatif.
• Pada saat tanaman sudah mencapai fase generatif, bisa diberikan pupuk dengan kandungan P (Phospor) dan K (Kalium) yang tinggi guna merangsang munculnya bunga.

Selain pupuk dasar NPK, sebaiknya juga diberikan pupuk kandang atau humus sedikitnya setahun sekali. Pupuk kandang yang digunakan harus steril. Untuk anthurium daun, banyak hobbyst menambahkan dengan menyemprotkan pupuk majemuk, seperti Gandasil atau Atonik sesuai aturan. Disebut pupuk majemuk karena kandungannya tidak hanya NPK tetapi juga ada unsur tambahan.

C. PENEMPATAN:
Anthurium sebaiknya ditempatkan di tempat semi teduh. Tepatnya, lokasi dengan intensitas cahaya antara 30-40%. Misalnya, di teras rumah, halaman rumah di bawah pohon pelindung, atau ruangan dalam dekat jendela.

Jika diletakkan di dalam rumah, sebaiknya taruh dekat jendela atau yang terkena cahaya matahari. Anthurium yang diletakkan di dalam rumah, sebaiknya di keluarkan secara berkala. Sedikitnya 3 hari sekali selama sehari penuh. Karena tanaman yang terlalu lama bnerada di dalam ruangan, cenderung membuat daun-daunnya pucat. Jika ruangan ber-AC, daun menjadi kering dan warna hijau menjadi kusam.

Jika diletakkan di halaman terbuka, harus menggunakan shading net yang memiliki ketebalan 60%, yang memungkinkan hanya 40 % cahaya masuk. Jangan terlalu gelap, atau teduh. Ini bisa membuat pertumbuhan fisik tanaman terganggu. Misalnya, tangkai daun anthurium yang mestinya bertangkai pendek, menjadi memanjang, bentuk daun yang mestinya bulat, menjadi runcing, dan berbagai perubahan lainnya. Yang selalu harus diingat, jangan sampai anthurium kita terkena cahaya matahari langsung, daun anthurium bisa terbakar (necrosis) dan musnah sudah keindahan anthurium sebagai tanaman hias berdaun indah.

D. PERAWATAN DAUN:
Daun adalah bagian dari anthurium yang paling spesial. Kalau daun anthurium kotor penuh debu, atau sobek, kadar ketistimewaannya dengan sendirinya akan merosot.

Untuk menjaga agar daun-daun anthurium kita selalu kinclong dan ngejreng, tentu saja kita harus menjaganya dari kotoran atau debu. Kalau dianggap perlu, boleh saja kita melapnya dengan tissue basah atau kain halus yang basah, setiap hari.

Sedang untuk menjaga agar daun-daun anthurium yang kita sayangi tidak sobek, atau hangus terbakar matahari sebaiknya kita meletakkan tanaman anthurium di tempat yang kita anggap paling aman baik dari lalulintas orang lalulalang maupun cahaya matahari langsung.

E. SANITASI:
Yang dimaksud sanitasi di sini adalah kebersihan yang meliputi kebersihan lingkungan, media tanam dan alat kerja. Harus diingat, bahwa kondisi lingkungan dan cuaca jelek, terutama di musim hujan sering-sering memicu munculnya berbagai jenis penyakit seperti bakteri atau jamur.

Media tanam selalu dianjurkan steril. Tujuannya, juga untuk mencegah munculnya
cendawan.

(Dikutip dari buku Pesona Anthurium Daun, karangan Kurniawan Junaedhie, terbit PT Agromedia Pustaka, 2006)



CARA MENGEMBANGBIAKKAN TANAMAN ANTHURIUM

Perbanyakan Anthurium bisa dilakukan dengan biji dan split (pemisahan). Mengenai cara dan tekniknya sudah banyak ditulis di media massa ataupun artikel di Internet. Disini saya hanya menulis tentang apa saja yang harus diperhatikan dalam proses split Anthurium.

Cara split bisa dilakukan pada saat masih anakan yaitu memisahkan dengan menyisakan sedikit umbi bonggol untuk tumbuhnya akar dan tunas. Paling mudah dilakukan pada Anthurium yang tumbuh rumpun lebih dari satu (tinggal memisahkan rumpun satu dengan yang lain). Pada tanaman dewasa atau indukan, teknik split dilakukan dengan memotong bonggol menjadi beberapa bagian selama masih ada ruas tunas pada bonggol dan sedikit akar akan memunculkan tunas anakan baru.

Kelebihan cara ini adalah pertumbuhan yang lebih cepat tumbuh besar dibandingkan Anthurium yang berasal dari biji. Dan kelemahan teknik split adalah sosok Anthurium sulit untuk tumbuh roset dan kompak, baik tajuk daun ataupun besar dan panjang daun terlihat kurang proporsional. Tetapi hal ini bisa diantisipasi dengan perawatan yang bagus dan proses penyinaran matahari yang merata untuk membentuk tajuk daun yang bagus.

Apakah produktivitas indukan yang berasal dari split akan menurun dibandingkan indukan dari biji ? Menurut pengalaman saya memang indukan dari split akan menurun tapi tidak terlalu jauh perbedaannya dengan indukan dari biji. Dalam ilmu tanaman memang mengatakan demikian. Tapi perlu diketahui bahwa jumlah biji dari tongkol juga dipengaruhi oleh proses penyerbukan dan kebutuhan nutrisi yang memadai. Masing-masing jenis pada tanaman Anthurium juga berbeda besar tongkol dan produktivitas biji yang dihasilkan. Misal, Tongkol Gelombang Cinta bisa menghasilkan ribuan biji yang tentu saja berbeda dengan jenis Hybrid seperti Black Beauty yang hanya bisa menghasilkan ratusan biji dalam setiap tongkolnya.

Supaya proses split berhasil sesuai keinginan, beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :

1. Tanaman yang akan displit (pemisahan ataupun potong bonggol) harus dalam keadaan sehat bebas dari gangguan hama penyakit ataupun kurang nutrisi. Jika terserang jamur maka harus diobati dulu sampai benar-benar sembuh.

2. Gunakan pisau yang tajam dan steril untuk menghindari kebusukan pada bekas luka pemotongan.

3. Berikan Fungisida/ Anti jamur pada luka potongan.

4. Tempatkan tanaman ataupun bonggol yang baru displit ditempat yang teduh bebas dari sinar matahari sampai pertumbuhan tunas terlihat.

5. Kelembaban media tanam harus dijaga jangan sampai terlalu basah, bisa menggunakan pasir sebagai campuran

6. Pada bonggol yang muncul beberapa tunas jangan terburu-buru untuk memisahkannya. Tunggu sampai muncul 2-3 daun.

7. Berikan nutrisi perangsang tumbuhnya akar dan tunas dengan dosis yang benar.

8. Jika beberapa tunas baru tidak tumbuh seimbang (yang satu sudah besar sedangkan yang lain pertumbuhannya berhenti) pisahkan dengan menyisakan akar yang lebih banyak untuk tunas yang lambat tumbuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar